Pada dasarnya, Papiloma merupakan istilah medis untuk menggambarkan tumor pada kulit maupun selaput lendir lainnya. Apa Itu Papiloma? Melansir dari Healthgrades, benjolan papiloma umumnya jinak. Akan tetapi, ada sebagian kecil papiloma yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Papiloma juga bisa muncul pada berbagai bagian tubuh. Pada kulit, papiloma dikenal sebagai kutil. Hal itu juga bisa terjadi pada tangan, kaki maupun lutut.
Gejala Papiloma
Gejala papiloma sebenarnya bisa beragam. Hal itu tergantung lokasi pertumbuhan dan tingkat keparahan penyakitnya. Dikutip dari Medical News Today, sebagian gejala papiloma di kulit tidak kentara atau hanya terlihat seperti kutil yang mengganggu penampilan.
Namun, gejala papiloma di saluran payudara wanita bisa menyebabkan keluarnya cairan encer atau berdarah dari putih. Sedangkan papiloma yang tumbuh di hidung, sinus, atau mata tak jarang menyebabkan masalah di daerah sekitarnya.
Ketika papiloma tumbuh di laring, gejalanya bisa sampai mengganggu pernapasan. Contohnya seperti suara jadi serak, tangisan pelan atau lemas, dan di kasus yang parah bisa menyebabkan sesak napas.
Penyebab Papiloma
Human Papillomavirus (HPV) adalah penyebab sebagian besar kasus papiloma ini. Untuk beberapa papiloma, HPV bukanlah penyebab utama. Salah satu contohnya adalah papiloma terbalik pada saluran kemih. Bagian itu, penelitiannya dikaitkan dengan merokok dan penyebab potensial lainnya berdasarkan penelitian BJU International.
HPV menjadi penyebab umum papiloma pada kulit. Selain itu, kerusakan kulit dapat memicu perkembangan papiloma. Menggaruk atau memetik kutil juga dapat menyebabkan infeksi lebih lanjut. Meski begitu, ini tidak menyebar ke lokasi lain.
Meskipun ada hubungan antara HPV dan kanker terutama kanker serviks, para peneliti masih percaya sesuatu. Mereka yakin bahwa dibutuhkan antara 10 dan 30 tahun bagi HPV untuk berkembang menjadi kondisi yang ganas.
National Cancer Institute juga mencatat bahwa kurang dari 50 persen lesi serviks pra-kanker dari HPV melakukan transisi tersebut.
Cara Mengatasi Papiloma
Cara mengatasi adanya papiloma sangat tergantung pada lokasi munculnya. Bahkan bisa dicek apakah itu menyebabkan masalah di sana atau tidak. Sebab, sebenarnya ini sering tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan khusus.
Ketika papiloma memang membutuhkan perawatan, itu adalah dengan penghancuran atau pengangkatan. Dokter dapat membekukan, membakar, atau memotong papiloma. Cara lainnya yakni:
1. Papiloma di Kulit
Jika terjadi di kulit, dokter dapat mengobatinya dengan menggunakan metode berikut:
- Kauter, yang melibatkan pembakaran jaringan dan kemudian mengikisnya menggunakan kuretase
- Eksisi, saat dokter mengangkat papiloma secara operasi
- Operasi laser, prosedur yang menghancurkan kutil menggunakan sinar berenergi tinggi dari laser
- Cryotherapy, atau freezing
- Menerapkan nitrogen cair ke kutil atau menyuntikkannya ke papiloma
Obat yang dioleskan pada jaringan papiloma pada kulit juga digunakan untuk menghancurkan kutil. Contohnya seperti 5-fluorourasil, cantharidin, dan imiquimod.
2. Papiloma di Payudara
Dokter dapat dengan mudah mengangkat papiloma payudara dan mengirimkannya untuk biopsi. Ada beberapa tes yang dapat memastikan bahwa itu adalah kutil yang jinak.
Meski mungkin tidak sepenuhnya menghilangkan papiloma payudara. Sebagai gantinya, sampel mungkin akan diambil untuk pengujian. Dokter akan mengujinya menggunakan biopsy dengan mengambil bagian dari jaringan. Hal itu dilakukan setelah area tersebut mati rasa dengan anestesi, Bagian tersebut dikutip pada International Seminars in Surgical Oncology .
3. Papiloma di Kelamin
Pilihan pengobatan untuk kutil kelamin mirip dengan kutil kulit. Pengangkatan secara bedah atau kimia dapat membantu. Dermatologis merekomendasikan bahwa seseorang harus melakukan pengobatan saat papiloma berada di alat kelamin. Namun, ini tidak wajib.